Sultan 3D Printing

Bantuan Bencana: Menyelamatkan Nyawa dengan 3D Printing

Saat terjadi bencana, teknologi 3D Printing bisa membantu usaha penyelamatan. Teknologi ini dapat menciptakan lebih dari sekedar mainan, gadget, dan prototipe. Manufaktur aditif juga dapat menyediakan peralatan, perlengkapan, tempat berlindung dan solusi bagi korban bencana alam seperti angin topan, gempa bumi dan banjir. Berikut ini beberapa cara layanan 3D Printing dapat membantu dalam skenario bantuan bencana.

Bantuan Bencana: Barang Esensial

Salah satu cara 3D Printing dapat membantu upaya bantuan bencana adalah dengan menciptakan persediaan dan peralatan medis sesuai permintaan. Dalam banyak situasi bencana, terdapat kekurangan barang-barang penting seperti perban, belat, peralatan bedah dan prostetik. Teknologi ini dapat memberikan cara yang cepat dan fleksibel untuk memproduksi barang-barang ini secara lokal, menggunakan bahan-bahan yang tersedia atau didaur ulang.

Misalnya, setelah bencana gempa bumi di Haiti pada tahun 2010, bantuan bencana menggunakan peralatan medis hasil 3D Printing seperti penjepit tali pusar, belat jari, dan alat bedah. Perangkat ini membantu menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup korban bencana.

Teknologi 3D Printing bermanfaat untuk membuat pasokan kemanusiaan di daerah terpencil. Berbagai organisasi nirlaba yang berfokus pada tanggap bencana telah mulai memanfaatkan 3D Printing. Mereka mengerahkan mesin dan teknisi ke berbagai zona bencana seperti Nepal, Suriah, dan Puerto Riko, di mana mereka mencetak barang-barang seperti perlengkapan pipa air, stetoskop, dan manset tekanan darah.

Contoh nyatanya adalah pandemi COVID-19, yang menyebabkan krisis kesehatan global dan kekurangan pasokan medis seperti masker, ventilator, dan alat tes. Pencetakan 3D telah dapat mengatasi tantangan ini dengan membuat barang-barang ini secara cepat dan lokal.

Misalnya, sekelompok relawan bernama Operation Shields Up telah menggunakan printer 3D untuk membuat pelindung wajah bagi petugas kesehatan di California. Pelindung wajah ini melindungi mata dan wajah dari tetesan yang mungkin mengandung virus.

Dengan menggunakan 3D Printing untuk membuat persediaan dan peralatan medis sesuai permintaan, upaya bantuan bencana dapat memperoleh manfaat dari beberapa keuntungan. Salah satunya, 3D Printing dapat menghasilkan barang lebih cepat daripada manufaktur tradisional atau mengirimkannya dari lokasi lain. Hal ini dapat mengurangi biaya transportasi, penyimpanan dan limbah. Hasil cetakan dapat menyesuaikan kebutuhan spesifik setiap pasien atau situasi.

Pengungsian

Cara lain pencetakan 3D dapat membantu upaya bantuan bencana adalah dengan menciptakan tempat berlindung dan perumahan bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal. Dalam banyak situasi bencana, terdapat kekurangan tempat berlindung yang memadai dan aman bagi para penyintas. Pencetakan 3D dapat memberikan cara yang cepat dan fleksibel untuk membuat shelter yang tahan lama, dapat disesuaikan, dan mudah beradaptasi.

Misalnya, peneliti dari Universitas Nantes di Perancis telah mengembangkan printer 3D yang dapat mencetak tempat penampungan darurat dalam 20 hingga 30 menit. Printer ini menggunakan lengan robot untuk meletakkan lapisan beton pada dasar melingkar. Shelter dirancang bersifat modular dan dapat dihubungkan bersama untuk membentuk struktur yang lebih besar. Contoh lainnya adalah ICON, perusahaan yang bermitra dengan New Story, sebuah organisasi nirlaba yang membangun rumah bagi masyarakat yang membutuhkan. ICON telah menciptakan printer 3D yang mampu mencetak rumah dari semen dalam waktu kurang dari 24 jam. Rancangan rumah-rumah tersebut mengutamakan ketahanan, keterjangkauan, dan sifat berkelanjutan.

Dengan menggunakan 3D Printing untuk membuat tempat berlindung dan perumahan bagi upaya bantuan bencana, beberapa manfaat dapat tercapai seperti kecepatan, efektivitas biaya, penyesuaian, dan keberlanjutan. Kecepatan 3D Printing dapat membuat tempat perlindungan lebih cepat daripada metode tradisional atau mengirimkannya dari lokasi lain. Efektivitas biaya berarti pencetakan 3D dapat mengurangi biaya transportasi, penyimpanan, dan limbah. Kustomisasi berarti pencetakan 3D dapat menyesuaikan shelter agar sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap lokasi atau situasi. Sifat keberlanjutan 3D Printing memungkinkan penggunaan bahan yang ramah lingkungan atau dapat terdaur ulang.

Penelitian Bencana

Salah satu kelebihan pencetakan 3D adalah memungkinkan pembuatan model fisik dari desain digital dengan cepat dan fleksibel. Artinya, para peneliti dapat menggunakan 3D Printing untuk mensimulasikan skenario bencana seperti gempa bumi, banjir, atau tanah longsor. Lalu dari hasil simulasi, mereka dapat menguji kinerja dan ketahanan berbagai struktur atau sistem. Misalnya, peneliti Universitas California menggunakan 3D Printing untuk membuat model bangunan enam lantai dan mensimulasikan gempa bumi dengan meja goyang. Mereka dapat mengamati bagaimana bangunan merespons berbagai tingkat intensitas guncangan dan mengidentifikasi potensi kelemahan atau kegagalan.

Keuntungan lain dari 3D Printing adalah memungkinkan pembuatan perangkat medis atau implan yang sesuai dengan kebutuhan populasi yang terdampak bencana. Misalnya, peneliti Universitas Toronto menggunakan 3D Printing untuk membuat cetakan telinga yang terpersonalisasi untuk anak-anak dengan gangguan pendengaran di daerah terpencil Uganda. Mereka dapat memindai telinga anak-anak menggunakan aplikasi ponsel pintar dan mencetak cetakan telinga di tempat menggunakan printer 3D portabel. Cetakan telinga kemudian dipasangi alat bantu dengar yang disumbangkan oleh badan amal setempat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
× Hubungi Kami!