Sultan 3D Printing

Industri Penerbangan dan 3D Printing

3D Printing memungkinkan produsen dirgantara menciptakan pesawat yang lebih ringan dan hemat bahan bakar dengan cara yang lebih hemat biaya. Industri dirgantara (penerbangan) adalah salah satu industri pertama yang mengadopsi pencetakan 3D secara luas dalam pembuatan komponen-komponen utama, di tahun 1989. Sejak teknologi 3D Printing meluas pada tahun 1980-an, industri dirgantara telah menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap perkembangan proses dan teknologi pencetakan 3D. Saat ini, industri ini tetap menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari proses ini dan menyumbang hampir 16% dari total pendapatan industri manufaktur aditif.

Aplikasi 3D Printing di industri penerbangan menggunakan beberapa bahan 3D berbeda. Bahan yang umum adalah Keramik, Fiber Karbon, Kaca, Logam, Bahan Polimer (seperti Nilon, ABS), Logam Inconel®, dan Bahan Komposit.

Proses 3D Printing dalam industri penerbangan mulai dari desain model dengan software CAD. Setelah itu penting untuk mempersiapkan suatu desain sebelum proses printing. Metode persiapan akan berbeda tergantung pada geometri bagian, serta jenis metode dan mesin 3D Printing. Setelah persiapan sesuai penggunaan metode dan 3D Printer, mulai proses printing. Setelah printing selesai terdapat langkah pasca-pemrosesan. Misal, komponen cetakan FDM seringkali hanya memerlukan pelepasan support, sedangkan komponen cetakan DED (deposisi energi langsung) memerlukan proses pemesinan tambahan. Jika sudah selesai pasca-pemrosesan, dapat berlanjut ke pengujian dan evaluasi hasil 3D Print. Jika perlu modifikasi desain, 3D Printing memungkinkan desainer membuat dan menguji desain baru dengan cepat.

Klasifikasi 3D Printing di Industri Penerbangan

Industri penerbangan menggunakan beberapa jenis pencetakan 3D. Metode yang umum antara lain Pemodelan Deposisi Menyatu (FDM), Stereolitografi (SLA), Sintering Laser Selektif (SLS), Peleburan Berkas Elektron (EBM), dan Deposisi Energi Langsung (DED). Sedangkan 3D Printer yang umum pada industri ini yaitu mesin Powder Bed Fusion (PBF), Fused Deposition Modeling (FDM), Stereolithography (SLA), Direct Energy Deposition (DED), dan Binder Jetting (BJ).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
× Hubungi Kami!