Setiap bahan untuk 3D Priniting dan model 3D memiliki sifat dan kebutuhan berbeda. Karena itu, memilih ketebalan dinding yang tepat untuk 3D Printing jadi membingungkan. Namun, dengan mengingat tip sederhana ini akan memastikan bahwa dinding objek 3D Anda akan memiliki ketebalan yang optimal.
Tentukan Ketebalan Dinding pada Model 3D
Pertama-tama, setiap permukaan model 3D Anda harus sudah memiliki nilai ketebalan dinding. Saat menggunakan perangkat lunak pemodelan 3D, Anda dapat mendesain permukaan tanpa ketebalan dinding. Namun, printer 3D memerlukan informasi tentang seberapa tebal dinding objek yang Anda inginkan.
Ketebalan dinding merupakan nilai jarak antara satu permukaan model Anda dan permukaan sebaliknya. Banyak masalah pencetakan berasal dari masalah pada nilai ini. Ketebalan minimum yang dapat dicetak terutama bergantung pada bahan 3D Printing yang Anda pilih. Namun, faktor lain, seperti keselarasan, ukuran, dan desain keseluruhan model 3D Anda, juga dapat memengaruhi ketebalan minimum yang disarankan.
Memilih Nilai Tebal Minimum
Misalnya, jika Anda memutuskan untuk mencetak dengan material yang kuat seperti High Detailed Stainless Steel (0,3 mm) atau Titanium (0,4 mm), ketebalan dinding minimal Anda bisa jadi cukup tipis. Namun, Anda sebaiknya berhati-hati dan membuat dinding-dinding sedikit lebih tebal.
Seperti bahasan sebelumnya, ketebalan minimum sangat bergantung pada struktur dan desain model 3D Anda. Jika ingin mencetak dengan bahan stainless steel dengan detail tinggi, dinding vertikal dengan permukaan 5 mm² hanya membutuhkan ketebalan 0,3 mm, sedangkan dinding vertikal dengan permukaan 100 mm² harus memiliki ketebalan minimal 1 mm. Dinding horizontal dengan luas 100 mm² membutuhkan ketebalan 2 mm. Dalam hal ini, ukuran permukaan dan kesejajarannya (secara vertikal atau horizontal) penting saat menentukan ketebalan minimum. Model yang dicetak dengan Grey Resin atau Mammoth Resin membutuhkan dinding setebal 1 mm, 2 mm, dan 3 mm.
Nilai Tebal Dinding Maksimum
Setelah fokus terutama pada dinding yang terlalu tipis, Anda mungkin juga mengalami masalah dengan dinding yang terlalu tebal: untuk Logam, sangat penting untuk memperhatikan nilai tebal maksimum karena bagian yang lebih tebal akan menghasilkan terlalu banyak tekanan internal dan dapat menyebabkan benda tersebut retak atau bahkan pecah.
Dinding yang terlalu tebal dapat menjadi alasan 3D printer tidak dapat mencetak objek. Solusi terbaik adalah membuat model Anda berongga dan memperkirakan lubang agar bubuk bisa keluar. Sekali lagi Anda perlu memeriksa pedoman individual tentang seberapa besar lubang ini harus Anda buat. Sebaiknya 3 mm untuk model kecil (kurang dari 10 x 10 x 10 mm) dan 5 mm untuk model yang lebih besar dengan denda untuk Baja Tahan Karat Detail Tinggi.
Ketebalan Dinding yang Baik untuk Objek 3D Printing
Dalam proses pengiriman dan finishing (pelepasan support, pengamplasan, dsb.), bagian objek dengan ketebalan di bawah 1,5 mm kemungkinan besar akan pecah. Sekali lagi, kami menyarankan Anda menambahkan ketebalan ekstra: 5 mm akan membuat model Anda lebih kokoh dan lebih aman untuk dipegang.
Untuk beberapa material, benda panjang dan berat yang menggantung di udara mungkin patah jika hasil desainnya terlalu tipis. Jika model Anda memiliki beberapa bagian yang lebih rapuh, seperti lengan patung yang terentang, coba tambahkan struktur pendukung sebagai bagian dari desain. Jangan abaikan gravitasi saat mendesain model Anda. Sebagai gantinya, sebaiknya gunakan lengan menekuk atau lengan yang memegang benda yang menyentuh tanah (misalnya sekop).
Analisa dan pikirkan desain Anda. Jika ada bagian dari objek yang cenderung mudah patah, pikirkan cara untuk meletakkan support. Juga, pikirkan bagaimana ukuran benda Anda akan mempengaruhi ketebalan yang objek Anda butuhkan.