Penerapan 3D Printing sudah terjadi selama bertahun-tahun. Walaupun teknologi ini cukup revolusioner, namun teknik pencetakan ini sudah bukan teknologi yang baru. Salah satu bidang yang mengalami revolusi dengan perkembangan 3D Printing yaitu bidang kesenian. Pada bidang tersebut, penerapan yang cukup umum dan dapat diakses khalayak umum yaitu pembuatan lithophane.
Tentang Lithophane
Lithophane adalah plakat tipis dari bahan tembus cahaya, biasanya porselen, yang dicetak dengan ketebalan yang berbeda-beda. Lithophane ditemukan pada abad ke-19 dan menjadi sangat populer, biasanya untuk kap lampu, lampu malam, atau untuk digantung di jendela. Bisa juga diberi dudukan, untuk diletakkan di depan sumber cahaya. Sisi terpanjang litofan biasanya berukuran antara 15–25 cm.
Lithophane dengan 3D Printing
Lithophane pada dasarnya adalah foto timbul yang dihasilkan oleh printer 3D. Hasil cetakannya tidak terlihat banyak pada awalnya, tetapi menyinari salah satunya, dan Anda akan kagum dengan detailnya. Cara kerjanya adalah cahaya melewati bagian yang tipis dan terhalang oleh bagian yang tebal. Dengan cara ini, perbedaan cahaya menonjolkan detail gambar.
Karena membutuhkan detail halus dan halus, lithophane paling cocok untuk 3D Printing pada printer stereolitografi resolusi tinggi (SLA). Printer pemodelan deposisi leburan ekstrusi plastik (FDM) akan menghasilkan lapisan yang lebih tebal dan beresolusi kurang bagus sehingga mengurangi tampilan gambar.
Pembuatan Model
Ada banyak alat untuk mengubah foto Anda menjadi model litofan, namun sebenarnya semuanya bekerja dengan cara yang sama. Pertama, mereka menebak objek utama foto dan membuat embossnya. Kemudian, mereka memberikan batas yang bagus dan memberi Anda file akhir dalam format 3D seperti STL.
Tiga cara mudah untuk mengubah foto menjadi model litophane di antaranya yaitu dengan software slicer 3D Printer, software pemodelan CAD atau 3D, dan situs online untuk mengonversi gambar menjadi lithophane.
Pencetakan dengan 3D Printer
Terlepas dari metode printing yang Anda pilih, Anda sekarang harus memiliki file STL dari lithophane Anda. Dapat dicetak pada printer FDM dan resin 3D, namun seperti yang kami sebutkan sebelumnya, printer resin menghasilkan lithophane yang lebih bagus.
Resin
Seperti banyak model lainnya, mencetak lithophane dengan printer resin menghasilkan tingkat detail yang jauh lebih tinggi. Selain itu, Anda dapat mencetaknya lebih cepat daripada menggunakan printer FDM. Selain memiliki resolusi tinggi, beberapa litofan hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk dicetak.
Ada beberapa tips untuk mencetak lithophane dengan resin. Pertama, ketebalan cetakan resin Anda harus lebih tinggi daripada FDM karena cahaya yang menyinarinya berbeda saat curing. Ketebalan 4,5 hingga 5 mm direkomendasikan untuk kontras dan detail optimal, namun Anda mungkin harus sedikit bermain-main untuk menemukan ketebalan yang sempurna untuk cetakan Anda. Selain itu, menambahkan bingkai berukuran 7 hingga 8 mm di sekeliling litofan memungkinkan Anda mencetak tanpa penyangga.
Sebaiknya Anda mencetak litofan secara datar, namun jika Anda ingin membuat litofan lebih besar dari dimensi pelat pembuat, Anda juga dapat mengarahkannya secara vertikal. Lanjutkan dengan metode pasca-pemrosesan seperti biasa. Untuk hasil terbaik, gunakan resin berwarna putih atau abu-abu dan hindari opsi bening.
FDM (Filamen)
Pastikan untuk mencetak lithophane secara vertikal, karena resolusi printer FDM lebih baik pada sumbu Z daripada sumbu X dan Y. Dengan cetakan vertikal, kualitas akan jauh lebih tinggi daripada lithophane dengan cetakan datar.
Beberapa pembuat merekomendasikan pencetakan dengan brim atau raft jika Anda mencetak litofan secara vertikal. Selain itu, Anda dapat mengurangi kemungkinan cetakan Anda terlepas dengan memposisikannya sehingga sisi yang lebih panjang sejajar dengan pergerakan pelat pembuat, yaitu sumbu Y.
Selain beberapa poin-poin tersebut, ada beberapa tips tambahan:
- Bahan: Jangan gunakan filamen transparan.
- Tinggi lapisan: Saat mencetak secara vertikal, sebaiknya atur tinggi lapisan serendah mungkin.
- Kecepatan cetak: Karena kita menginginkan semua detailnya, lebih baik mencetak model dengan kecepatan lebih rendah. Usahakan tetap lebih rendah dari 33 mm/s.
- Infill: Menyetel infill ke 100% akan membuat penembusan cahaya bekerja lebih baik.