Sultan 3D Printing

SLA Aman untuk Pangan: Apakah Resin Food Grade?

Teknologi 3D Printing SLA menggunakan laser untuk mengolah resin cair menjadi plastik yang mengeras dalam proses fotopolimerisasi. Proses ini menghasilkan komponen yang memiliki resolusi dan akurasi tertinggi, detail paling jelas, dan permukaan akhir paling halus dari semua teknologi 3D Printing plastik. Apakah resin yang merupakan bahan utama SLA aman untuk pangan? Jawabannya adalah tidak.

Zat dapat bermigrasi dari komponen SLA sehingga tidak ada resin dan komponen cetakan yang aman untuk makanan secara default. Meskipun beberapa resin untuk aplikasi gigi dan medis bersertifikat biokompatibel, bukan berarti resin tersebut aman untuk makanan. Bahan-bahan ini mendapat sertifikasi untuk aplikasi spesifik dan tidak untuk produk yang bersentuhan dengan makanan.

Komponen SLA memiliki permukaan akhir yang halus sehingga memudahkan penggunaan pelapis untuk menutup permukaannya dan mencegah penumpukan bakteri. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehalusan suatu bagian meliputi jenis resin, ketebalan lapisan, orientasi pembuatan, resolusi triangulasi mesh model 3D, dan profil pengawetan resin SLA. Komponen hasil cetakan memerlukan pencucian dan pasca-pengeringan sesuai dengan instruksi pabrik sebelum pelapisan. Namun, pelapis tidak menjamin keamanan pangan, karena pelapis dapat berinteraksi dengan resin atau terdegradasi seiring waktu, sehingga permukaan aslinya terlihat tidak aman.

Langkah Agar Hasil SLA Aman untuk Pangan

Cetakan (Molding)

Membuat cetakan khusus adalah cara umum untuk memanfaatkan manfaat 3D Printing SLA untuk menghasilkan komponen khusus yang sangat detail tanpa komponen pencetakan 3D bersentuhan langsung dengan makanan. Meskipun SLA tidak cocok untuk mencetak makanan secara langsung, printer 3D SLA bermanfaat untuk membuat cetakan (moding) negatif. Cetakan dapat dibentuk secara vakum menggunakan plastik yang aman untuk makanan. Penggunaan alat dan teknik untuk membuat cetakan makanan hasil 3D Printing mudah, dan hasilnya sering kali menakjubkan.

Electroplating

Electroplating adalah proses pelapisan suatu bagian dengan logam dengan menggunakan arus listrik. Proses ini umumnya bertujuan dekoratif atau untuk mencegah korosi dengan menciptakan permukaan yang tahan lama.

Objek hasil SLA ideal untuk pelapisan listrik karena permukaannya yang halus. Namun, karena plastik merupakan permukaan nonkonduktif, cetakan 3D SLA harus dibuat konduktif. Ini tercapai dengan melapisinya dengan grafit, pernis konduktif, pelat tanpa listrik, atau lapisan yang menguap.

Ada juga pelapis logam yang aman untuk makanan. Namun, karena prosesnya melibatkan berbagai bahan kimia, memastikan bahwa alur kerja terjamin aman untuk kontak dengan makanan adalah tanggung jawab pengembang sendiri.

Keramik

Teknologi SLA menawarkan kemungkinan unik untuk memproduksi komponen keramik. Setelah 3D Printing, komponen dapat dibakar dalam tanur untuk membakar resin dan membentuk komponen keramik asli yang kuat dan tahan panas. Dengan kaca yang aman untuk makanan, bagian-bagiannya akan menjadi lebih higienis dan tahan terhadap sebagian besar bahan kimia.

Berbagai macam glaze yang aman untuk makanan tersedia di pasaran, tetapi pastikan untuk mengikuti instruksi pabriknya sesuai dengan pedoman keamanan pangan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
× Hubungi Kami!