Berapa Ukuran Cetak pada 3D Print? Ini Jawabannya!

ukuran cetak

Memutuskan ukuran cetak pada 3D print merupakan langkah awal yang penting sebelum memulai proses 3D Printing. Tanpa menghitung ukuran 3D yang tepat, bakal sulit mewujudkan model 3D sesuai spesifikasi yang Anda inginkan. 

Apalagi setiap item 3D punya ukuran yang beragam tergantung dari objek dan tujuannya. Misalnya action figure memiliki ukuran cetak yang cenderung lebih besar daripada miniatur. 

Namun, Anda bisa jadi sedang mengalami kendala menentukan ukuran ideal untuk mencetak item 3D ini. Jika itu adalah masalahnya, ikuti terus pembahasan berikut ini untuk mendapatkan pencerahan! 

Baca Juga: Bagaimana 3D Printing Bekerja?

Ukuran Cetak pada 3D Print

Seperti yang sudah Anda tahu, setiap item memiliki ukuran cetak yang bervariasi. Ada item yang berukuran kecil, sedang, hingga besar. Contoh konkretnya seperti action figure

Benda ini memiliki skala yang bervariasi mulai dari 1:6, 1:12, 1:18, 1:24, dan seterusnya. Setiap skala tersebut pasti memiliki tinggi yang berbeda. Maka dari itu, ukuran yang umum untuk mencetak 3D action figure sekitar 10 – 30 cm. 

Estimasi tersebut sudah cukup untuk mendapatkan koleksi action figure yang proporsional sebagai pajangan. 

Contoh item lainnya adalah miniatur, benda yang skalanya lebih kecil daripada objek aslinya. Karena bentuknya cenderung mini, ukuran cetaknya bakal lebih kecil daripada action figure yakni sekitar 10 – 20 cm. 

Namun, perlu Anda ketahui bahwa tidak ada estimasi yang pasti. Hal ini kembali lagi dari keinginan individu yang membuat model 3D-nya. 

Bisa jadi mereka menginginkan ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari rata-rata umumnya. 

Hanya saja, satu hal yang pasti terkait batas maksimum cetak 3D dapat Anda ketahui dari dimensi build volume pada printer 3D yang digunakan. Setiap printer memiliki volume cetak maksimum. 

Satuan volume dimensi pada printer 3D ini biasanya memakai hitungan panjang, lebar, dan tinggi. Apabila Anda menjumpai printer 3D dengan dimensi kurang lebih 250 x 250 x 250 mm, berarti itu adalah ukuran maksimal untuk mencetak objek. 

Lalu, bagaimana jika model 3D lebih besar daripada dimensi maksimal mesin? Tenang, model 3D tersebut masih dapat terwujud dengan cara mencetak secara terpisah beberapa bagian dari model 3D. Lalu, menyatukannya kembali. 

Tips Menentukan Ukuran Cetak 3D Print

Tahukah Anda bagaimana cara menentukan ukuran model 3D? Meski tidak ada ukuran yang pasti untuk setiap item, setidaknya beberapa tips berikut dapat membantu Anda memilih ukuran yang tepat. 

1. Mengetahui Build Volume Printer 3D

Setiap printer 3D memiliki build volume atau volume cetak maksimum sebagai patokan untuk mencetak model 3D. Umumnya, volume maksimal untuk area kerja printer 3D sekitar 150 sampai 300 mm per sisi. 

Jika Anda berniat memakai jasa cetak 3D, tanyakan kepada mereka berapa batas maksimumnya. Apabila mereka memiliki printer dengan volume cetak sesuai kebutuhan Anda, pertimbangkan untuk memilihnya. 

Namun, jika mereka tidak memiliki printer yang spesifikasinya sesuai dengan ukuran cetak 3D Anda, pikirkan ulang atau cari tempat lain. 

Ketika tidak menemukan tempat yang cocok karena model 3D terlalu besar, alternatifnya adalah memecah bagian 3D. Setelah itu, cetak bagian-bagian 3D secara terpisah dan mengumpulkannya untuk dirakit menjadi satu item yang utuh.  

2. Mempertimbangkan Ukuran Objek Aslinya

Model 3D seperti miniatur meniru objek asli yang ada di dunia nyata. Kalau begitu, Anda perlu mempertimbangkan perbandingan antara ukuran objek asli dengan tiruannya. Pastikan hasil cetaknya proporsional. 

Misalnya, Anda ingin membuat miniatur atau replika kereta api. Maka, Anda perlu menyesuaikan skala print agar hasil cetak sesuai harapan. Pastikan ukurannya pas, tidak kebesaran atau kekecilan. 

Baca Juga: Apa Itu 3D Printer? Ini Definisi, Cara Kerja, dan Manfaatnya

3. Memperhatikan Potensi Penyusutan Model 3D

Saat mencetak model 3D, penting untuk mengantisipasi efek penyusutan yang terjadi ketika material mendingin setelah melalui pemanasan selama proses pencetakan. 

Apalagi, jika material tersebut terbuat dari plastik yang cenderung menyusut akibat perubahan suhu. Fenomena tersebut menyebabkan Anda tidak mendapat ukuran model 3D yang sepenuhnya akurat dengan gambaran di komputer. 

Salah satu solusi untuk mencegah perbedaan ukuran akibat penyusutan material 3D, yakni dengan menambahkan faktor kompensasi skala pada perangkat lunak komputer. 

4. Mempertimbangkan Skala dan Detail Model

Jika model 3D Anda memiliki detail yang banyak, mencetaknya dalam ukuran kecil bisa membuat detail tersebut menjadi kabur atau hilang. 

Sebaliknya, jika Anda memperbesar skala cetak, printer punya kesempatan untuk menggambar detail lebih baik. 

Hanya saja, Anda perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli tambahan material. Selain itu, mencetak model 3D dalam skala lebih besar bakal memakan waktu yang cukup lama. 

Jadi, penting menyeimbangkan antara seberapa besar Anda perlu mencetak supaya detail terlihat versus seberapa banyak bahan yang siap Anda keluarkan dan kesabaran menunggu pencetakan. 

Lama Durasi Cetak 3D Print dan Tipsnya

Pada dasarnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan cepat atau lamanya proses pencetakan 3D. Salah satunya adalah ukuran model 3D-nya. 

Semakin besar ukuran cetak yang Anda tetapkan, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk selesai. Bahkan, lama proses pencetakan dapat memakan waktu berhari-hari. 

Supaya tidak lagi bertanya-tanya lama pencetakan 3D berapa hari, Anda bisa menggunakan fitur estimasi waktu pada perangkat lunak komputer. Umumnya, fitur ini telah tersemat dan dapat Anda jadikan referensi durasi cetaknya. 

Lalu bukan hanya volume yang besar saja penyebab durasi cetak lama, tetapi juga pada saat pasca-pemrosesan atau finishing. Pada waktu ini, masih perlu pembersihan, pemolesan, hingga perakitan.

Oleh sebab itu, tidak heran biaya jasa cetak 3D relatif lumayan mahal karena prosesnya yang panjang dan rumit. Mulai dari perencanaan desain hingga tahap finishing yang memakan waktu lama. 

Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mempercepat proses 3D printing, antara lain:

  • Memperkecil skala model. Jika Anda tidak masalah mencetak dalam skala yang lebih kecil, waktu untuk mencetak 3D bisa berkurang. 
  • Mencetak beberapa komponen sekaligus. Daripada mencetak satu per satu bagian yang malah membuat durasinya lama, manfaatkan batas maksimal volume cetak printer agar lebih efisien.
  • Menggunakan layanan cetak 3D profesional. Pertimbangkan untuk menyewa jasa 3D printing yang berpengalaman. 

Baca Juga: Additive Manufacturing: Definisi, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Cetak Model 3D Hanya di Sultan 3D Printing

Memahami ukuran cetak 3D hingga tipsnya berguna supaya Anda mendapatkan hasil cetakan yang mulus tanpa terpotong atau gagal. 

Bagi Anda yang tertarik mencetak objek 3D dengan hasil presisi dan akurat, pertimbangkan layanan jasa cetak dari Sultan 3D Printing. Berlokasi di Surabaya, jasa ini menawarkan paket layanan lengkap mulai dari desain hingga finishing

Jadi, Anda tidak perlu lagi repot-repot membuat dari awal. Cukup konsultasikan ide bersama tim kami, dan kami akan berusaha mewujudkan model 3D sesuai ekspektasi Anda. 

Jasa 3D printing kami kini hadir di seluruh Indonesia:

Pesan jasa cetak 3D sekarang dan dapatkan penawaran terbaik!

Artikel Lainnya

Google Reviews from Our Clients