Selesai mencetak 3D print, bukan berarti Anda bisa langsung menggunakannya. Masih ada satu step lagi yaitu finishing hasil print, dan yang termasuk dalam proses ini adalah menghaluskan dan mengecat.
Proses menghaluskan penting untuk mendapatkan permukaan objek yang rapi dan detail. Sedangkan pengecatan bertujuan agar tampilan dari 3D printing lebih menarik sesuai dengan konsep desain.
Cara menghaluskan 3D printing juga tidak boleh sembarangan, khususnya jika memiliki banyak detail. Seperti apa cara tepat menghaluskan hingga mengecatnya? Simak penjelasannya ini.
Baca Juga: 6 Bahan 3D Printing Paling Populer dan Sering Digunakan
5 Macam Cara Menghaluskan Hasil Print 3D
Selesai pencetakan, 3D printing biasanya memiliki permukaan yang masih kasar. Alasannya bisa karena material yang berongga, teknik cetak, atau sengaja didesain agar bertekstur.
Namun, bagi Anda yang menginginkan hasil print halus, maka perlu satu langkah finishing yang harus diperhatikan. Cara menghaluskan 3D printing juga tidak boleh sembarangan untuk mempertahankan hasil cetaknya.
Berikut ini beberapa macam cara menghaluskan permukaan print 3D yang bisa Anda lakukan:
1. Mengamplas
Metode yang paling umum adalah mengamplas. Layaknya kayu, Anda bisa mengamplas permukaan 3D print menggunakan kertas amplas berukuran kasar hingga halus, yaitu sekitar grit 80 sampai 150.
Proses pengamplasan hanya menyasar bagian yang kasar saja dengan gerakan memutar yang konsisten untuk mendapat permukaan halus. Gantilah kertas amplas satu per satu dari grit 80 sampai 120 atau 150.
Pastikan tekanan saat mengamplas tidak berlebihan untuk menghindari efek cekung yang merusak objek. Amplas hasil 3D printing dengan gesekan perlahan sampai area kasar menjadi halus dan cetakan terlihat rapi.
Waktu mengamplas bervariasi, bisa mulai dari 10 sampai 15 menit, tergantung dengan banyaknya area yang kasar. Anda bisa menyesuaikannya dengan feeling pada saat mengamplas.
2. Menggosok dengan Alkohol
Teknik smoothing 3D printing selanjutnya ini berlaku jika Anda menggunakan bahan polyvinyl butyral (PVB). Bahan ini adalah jenis filamen yang mirip dengan PVA, tetapi harganya cukup mahal.
Berbeda dengan filamen lain, PVB memiliki hasil cetakan yang bisa tergolong cukup sempurna. Namun, tetap saja bisa terdapat cacat permukaan kasar di beberapa bagian.
Nah, untuk menghaluskannya pun jauh lebih mudah yaitu menggosok dengan isopropil alkohol. Cukup menggosoknya dengan alkohol yang dituang ke kain sedikit saja akan membuat permukaan jadi lebih halus.
Sama seperti mengamplas, Anda juga tidak perlu memberikan tekanan berlebih agar tidak merusak 3D printing. Selain itu, hasilnya tidak hanya halus tapi juga sedikit mengkilap.
Baca Juga: 7 Aplikasi 3D Printing untuk Desain dan Cetak Model
3. Sandblasting

Metode sandblasting adalah teknik penyemprotan dengan pasir untuk meratakan permukaan 3D. Perlu alat semprot untuk menjalankan teknik ini dan juga bahan pasir khusus.
Cara menghaluskan permukaan 3D mirip dengan pengecatan dengan alat semprot. Tempatkan objek 3D printing pada permukaan yang datar kemudian atur alat semprot dengan tekanan udara yang tepat.
Semprotkan pasir ke permukaan objek hingga merata, kemudian bersihkan dengan semprotan angin. Hindari untuk membersihkan pasir dengan kain lap, karena hanya akan membuat permukaannya semakin tergores.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda perlu menyesuaikan tekanan udara dengan tepat. Jika volumenya terlalu tinggi, akan membuat tekanan meningkat dan pasir bekerja lebih baik untuk menghaluskan permukaan.
4. Chemical Bath
Sesuai dengan namanya, metode ini dilakukan dengan cara merendam objek dengan larutan kimia khusus. Larutan ini akan menciptakan abrasi pada permukaan objek 3D print agar berubah menjadi halus.
Jenis bahan kimia yang biasa digunakan adalah natrium hidroksida, alkali dan juga diklorometana. Perlu perpaduan jumlah yang tepat agar dapat berfungsi dengan baik untuk menghaluskan.
Caranya adalah dengan mencampurkan ketiga bahan dalam sebuah wadah yang bersih agar tidak menimbulkan kontaminasi. Kemudian, rendam objek pada larutan tersebut selama 10 hingga 20 menit.
Angkat objek 3D print kemudian keringnya dengan cara diangin-anginkan terlebih dahulu. Maka permukaan akan berubah menjadi rata dan siap untuk proses pengecatan.
Karena sistemnya adalah perendaman, maka proses ini hanya cocok untuk ukuran objek yang kecil. Selain itu, Anda harus berhati-hati dalam mencampurkan bahan kimia karena sifatnya yang keras.
5. Laser Polishing
Meratakan objek 3D print dengan laser juga bisa jadi solusi selanjutnya. Teknik ini memanfaatkan laser khusus agar melelehkan permukaan yang tidak rata.
Lelehan tersebut akan mengisi permukaan objek yang tidak rata kemudian berubah menjadi halus dan rapi. Sama seperti sandblasting, teknik ini juga membutuhkan alat laser khusus dan keterampilan.
Untuk memulai prosesnya, Anda perlu menggunakan perlengkapan pelindung tubuh, seperti sarung tangan dan kacamata. Pastikan tubuh terlindung dengan baik agar tidak terpapar oleh sinar laser.
Selanjutnya, siapkan objek pada permukaan yang datar dan juga alat laser. Arahkan laser ke bagian objek yang tidak rata untuk mengisi rongganya yang kosong dan berubah menjadi halus.
Tidak perlu proses pendinginan, selesai menggunakan laser objek bisa langsung Anda pakai atau kemas. Biasanya metode ini digunakan untuk prototipe skala industri.
Baca Juga: Kalibrasi Printer, Proses Penting untuk Jaga Kualitas Cetak
Cara Mengecat 3D Print
Finishing 3D print tidak berhenti pada tahapan menghaluskan tapi juga dengan proses mengecat. Dengan melapisi coating, 3D printing bukan hanya memiliki tampilan menarik tetapi juga terlindungi.
Warna-warni cat juga akan memperkuat tampilan desainnya sesuai karakter atau bentuk yang diinginkan. Berikut ini cara mengaplikasikan coating model 3D yang bisa dilakukan:
1. Memilih Cat Semprot
Pilih terlebih dahulu cat semprot yang berkualitas dengan warna sesuai. Cat semprot jadi pilihan utama, karena akan menghasilkan permukaan objek lebih halus dan rapi.
Cat juga harus kompatibel untuk objek 3D printing yaitu plastik. Anda bisa memilih jenis cat khusus plastik atau cat akrilik yang banyak tersedia di pasaran.
2. Mempersiapkan Objek dan Tempat
Supaya penyemprotan berjalan cepat dan rapi, Anda perlu mempersiapkan objek pada permukaan yang datar. Jika memungkinkan, Anda bisa menggantung objek agar mudah melakukan pergerakan saat mengecat.
Persiapkan juga tempat mengecat memiliki ventilasi udara yang baik agar cat tidak terbawa angin dan menempel tidak merata. Anda juga perlu menggunakan perlengkapan pelindung tubuh seperti kacamata, masker dan sarung tangan.
3. Mengecat dan Mengeringkan
Mulai proses pengecatan dan atur jarak alat semprot dengan objek. Semprotkan secara merata kemudian tunggu kering untuk memastikan permukaannya sudah rapi.
Keringkan dengan mendiamkan objek atau bisa menggunakan teknologi UV curing untuk mempercepat prosesnya. Objek 3D printing pun siap untuk digunakan.
Proses penghalusan dan pengecatan hasil print yang rapi, detail, dan sangat halus juga tergantung dengan bahan dan mesin printing. Jika ingin mendapatkan hasil halus agar finishing lebih mudah, Anda bisa mencetaknya di Sultan 3D Printing.
Dengan pengalaman mencetak objek 3D bertahun-tahun, kami siap membantu merancang dan menyempurnakan desain Anda. Mengandalkan mesin 3D printing berteknologi canggih, kami pastikan hasilnya halus, rapi, dan presisi.
Jasa 3D printing kami kini hadir di seluruh Indonesia:
- Jakarta
- Surabaya
- Bandung
- Medan
- Palembang
- Semarang
- Makassar
- Batam
- Pekanbaru
- Bandar Lampung
- dan kota lainnya.
Yuk, mulai rancang desain Anda dan wujudkan hasil terbaiknya bersama Sultan 3D Printing sekarang juga!